Mengenai alasan Larry Ellison menyebut cloud computing “nonsense” atau “omong kosong” pada 2009, dan mengapa Ia tetep tidak mau mengizinkan ukuran harga amazon-style untuk mainstream dan middleware database. Sebuah lisensi tradisional 11g yang hari ini seharga $2.8 juta dan kedepannya akan menelan biaya kurang dari $9 per jam dengan menggunakan mysql oracle di amazon.
Sebenarnya hal yang sama dilakukan seperti ketika IBM menggunakan aplikasi mission-critical pada database warisan, tetapi itu bertentang tentang menjual lebih rendah, margin rendah dengan yang dibutuhkan server-server untuk menjalankannya.
Seperti halnya IBM, Oracle memiliki perlengkapan teknis untuk bersaing dengan database baru yang dikuatkan oleh aplikasi berbasis cloud. Tetapi hal itu bertentangan dengan penentuan ukuran harga di lingkungan ini.
Ukuran harga mengganggu model bisnis lama.
Kita berada ditengah setidaknya 2 gangguan teknologi. Tapi seperti penjelasan Clayton Chridtensen di “The Innovator’s Dilemma”, gangguan adalah lebih sering tentang menangani kebutuhan pelanggan dari “belum terlayani” dan “lebih terlayani” daripada tentang revolusioner teknologi. Aplikasi Web 2.0 adalah sebuah contoh sempurna dari “lebih terlayani” pelanggan oleh perusahaan database oracle. Selama gelembung dot-com, perusahaan database oracle berjalan pada big SUN dan EMC boxes dan didukung baik aplikasi kelas Web dan SAP. Sejak itu, bagaimanapun, tak terhitung nomer dari aplikasi web yang dipindahkan ke mysql paling rendah dan lebih murah sebagai bagian dari migrasi ke tumpukan LAMP.
Gangguan kedua adalah mencapai pelanggan yang belum terlayani di media sosial dan pasar baru lainnya yang sedang membangun aplikasi besar data dengan tingkatan baru dari volume data, variasi dan kecepatan. Para pelanggan yang sering menggunakan tumpukan SMAQ atau kelas database NoSQL atau NewSQL yang masih muncul.
Amazon memungkinkan kedua gangguan dengan menawarkan dua fitur penting. Mereka diaktifkan pada permintaan pengiriman dengan kapasitas elastis, menggunakan ukuran harga per jam dan kemampuan untuk mengotomatisasi kontrol penuh dari infrastruktur perangkat keras terpencil, Scalr CEO Sebastian Stadil baru-baru ini menjelaskan. (Scalr mengelola aplikasi untuk ribuan pelanggan di Amazon dan penyedia layanan lainnya.)
Tradisional adalah inovasi yang mengganggu sekaligus paling menantang vendor incubment untuk mengubah model bisnisnya. Oracle jelas memiliki teknis untuk membangun database yang memenuhi kebutuhan Web 2.0 dan aplikasi data besar. Tetapi mengubah sumber daya, proses dan nilai-nilai yang mendukung model bisnis untuk mendukung ukuran harga akan menjadi sangat menantang.
Bagaimana ukuran harga mengganggu bisnis Oracle
Jumlah yang paling penting untuk perusahaan perangkat lunak perusahaan tradisional adalah total pendapatan mereka selama kuartal mereka membuat penjualan. Yang lebih besar angkanya, semakin menguntungkan perusahaan terlihat setelah mengurangkan, berat dan relatif tetap, biaya dimuka untuk penjualan dan pemasaran dan R & D. Oracle hari ini mengakui $ 2.3 juta segera setelah dikurangi berlangganan 12-bulan pemeliharaan sebesar $ 0,5 juta dari total $ 2,8 juta. Resiko yang berlebihan selama menyederhanakan laporan laba-rugi, katakanlah bahwa Oracle kemudian akan mengurangi sepertiga, atau $ 750.000-plus, untuk penjualan dan pemasaran dan R & D. (Dalam kenyataannya, penjualan dan biaya pemasaran untuk pendapatan lisensi sebenarnya lebih tinggi, karena tindak dilanjutkan dengan layanan pemeliharaan dan mengambil sedikit usaha untuk menjual, dan kurcaci pendapatan lisensi). Sisa $ 1,5 juta akan menjadi marjin laba Oracle untuk periode pelaporan triwulanan ketika mereka membuat penjualan. Sekarang pengurangan yang sama $ 750.000 dalam biaya dari $ 19.000 dalam pendapatan kuartalan di bawah ukuran harga. Yang datang dengan kerugian sebesar $ 730.000 untuk kuartal di mana penjualan dilakukan.
Sejujurnya, aliran ukuran pendapatan ini akan menambahkan hingga di atas satu sama lain. Tapi intinya adalah bahwa transisi ke ukuran harga secara dramatis akan mengikis pendapatan Oracle dan 45 persen margin keuntungan operasi. Itulah sebabnya Oracle menolak ukuran harga.
Intinya,
Bertentangan dengan klaim Oracle, baik mesin Exadata database-nya maupun alat database-nya adalah cloud strategy. Kedua strategi harga mereka mendasarkan pada kapasitas puncak, bukan pada metering elastis. Selanjutnya, perangkat keras diskrit adalah kebalikan dari cloud infrastructure, yang memungkinkan kapasitas hampir tak terbatas sesuai permintaan. Seperti IBM selama transisi client-server, Oracle memiliki teknologi untuk mengatasi permintaan pelanggan. Hal ini hanya bertentangan tentang implikasi bisnis dari ukuran harga cloud computing.
George Gilbert adalah co-founder di TechAlpha Partners, sebuah konsultan yang bekerja dengan vendor melayani pasar perusahaan, pemula dan investor institusi pada isu-isu dari strategi bisnis dan manajemen produk dan pemasaran. Sebelumnya, Gilbert adalah analisperangkat lunak perusahaan timah untuk Credit Suisse First Boston, sebuah bank investasi terkemuka di sektor teknologi.
Kesimpulannya Oracle telah secara teknis memenuhi kebutuhan kemajuan aplikasi pada saat ini, namun penyesuaian ukuran harga menjadi kendala utamanya. Karena ukuran harga yang semakin lama akan mengikis pendapatan Oracle. Jika secara teknis Oracle menyesuaikan ukuran harga dengan mengurangi kemampuan secara teknis maka tidak akan sesuai dengan kebutuhan para pengguna Oracle itu sendiri.
Source : http://www.gigaom.com/2012/03/10/oracle-has-a-cloud-computing-secret/
